BANYUMASMEDIA.COM – Konsep komunikasi “Start With Why” yang dikembangkan oleh Simon Sinek semakin banyak diterapkan oleh individu maupun organisasi dalam membangun pengaruh dan motivasi. Gagasan utama dari konsep ini adalah bahwa pemimpin atau merek yang menginspirasi selalu memulai dengan menjelaskan alasan (why) mereka sebelum beralih ke cara (how) dan apa (what) yang mereka lakukan.
Simon Sinek, seorang penulis dan motivator asal Inggris-Amerika, pertama kali memperkenalkan konsep ini melalui buku Start With Why dan TED Talk populernya. Ia menekankan bahwa orang lebih tertarik pada alasan di balik suatu tindakan dibandingkan dengan sekadar mengetahui produk atau layanan yang ditawarkan. Menurutnya, organisasi dan pemimpin besar, seperti Apple dan Martin Luther King Jr., sukses karena mereka mampu mengkomunikasikan visi dan tujuan yang kuat.
Dalam dunia bisnis dan komunikasi, konsep “Start With Why” digunakan untuk membangun loyalitas pelanggan dan motivasi karyawan. Sebuah merek yang mampu mengartikulasikan alasan keberadaannya dengan jelas akan lebih mudah menarik perhatian dan kepercayaan.
“Orang tidak membeli what yang Anda lakukan, mereka membeli why Anda melakukannya,” ujar Sinek dalam bukunya.
Para ahli komunikasi menilai bahwa konsep ini tidak hanya relevan dalam dunia bisnis, tetapi juga dalam kepemimpinan, pemasaran, hingga kehidupan pribadi. Seorang pemimpin yang dapat menyampaikan visi yang kuat cenderung lebih mampu menggerakkan timnya dibandingkan dengan sekadar memberikan instruksi tanpa arah yang jelas.
Dengan semakin kompleksnya persaingan global, pendekatan berbasis “why” dinilai sebagai strategi yang dapat membantu organisasi dan individu membangun koneksi yang lebih mendalam dengan audiens mereka. Seiring berkembangnya dunia digital, komunikasi berbasis nilai dan tujuan semakin menjadi kunci keberhasilan dalam berbagai bidang.[]
