Inspiratif

Esensialisme: Fokus pada Hal yang Benar-Benar Penting

50
×

Esensialisme: Fokus pada Hal yang Benar-Benar Penting

Sebarkan artikel ini

BANYUMASMEDIA.COM – Greg McKeown, penulis buku Essentialism: The Disciplined Pursuit of Less, memperkenalkan konsep Esensialisme sebagai pendekatan untuk hidup dan bekerja dengan lebih efektif. Esensialisme menekankan pentingnya menyaring berbagai tuntutan dan hanya berfokus pada hal-hal yang benar-benar esensial.

Menurut McKeown, banyak orang terjebak dalam pola pikir bahwa kesibukan adalah tanda produktivitas. Padahal, melakukan terlalu banyak hal justru dapat mengurangi kualitas hasil dan menciptakan kelelahan yang tidak perlu. Dengan menjadi seorang esensialis, seseorang diajak untuk memilah mana yang penting dan mana yang bisa diabaikan.

Konsep ini berakar pada prinsip “Pilih dengan Bijak,” di mana seseorang perlu secara sadar menentukan prioritas dan berani mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak mendukung tujuan utama. “Jika sesuatu tidak benar-benar penting, maka itu bukan prioritas,” ujar McKeown.

Sebagai contoh penerapan sederhana, dalam kehidupan sehari-hari, seorang esensialis akan memilih untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga daripada menerima undangan acara sosial yang tidak terlalu penting. Dalam dunia kerja, seorang karyawan yang menerapkan Esensialisme akan lebih selektif dalam menerima tugas, memastikan bahwa ia mengerjakan sesuatu yang benar-benar berdampak besar dibandingkan sekadar sibuk tanpa hasil nyata.

McKeown juga mengilustrasikan konsep ini dengan analogi bagasi perjalanan. Saat bepergian, seseorang yang membawa terlalu banyak barang akan merasa terbebani dan sulit bergerak. Sebaliknya, dengan hanya membawa barang yang benar-benar diperlukan, perjalanan menjadi lebih ringan dan efisien. Begitu pula dalam kehidupan, menyingkirkan hal-hal yang tidak esensial akan memberi ruang untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar berarti.

Dalam dunia kerja, pendekatan ini membantu individu dan organisasi untuk lebih fokus, mengurangi distraksi, dan meningkatkan efektivitas. Dengan menerapkan Esensialisme, seseorang dapat mencapai lebih banyak hal dengan usaha yang lebih terarah dan hasil yang lebih bermakna.[]

BACA JUGA  Mengenang 117 Tahun Hamka: Ulama, Pujangga, dan Pejuang Pemikiran Islam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *