Ekonomi

Tips Memilih Hewan Qurban yang Baik dengan 3 AT

379
×

Tips Memilih Hewan Qurban yang Baik dengan 3 AT

Sebarkan artikel ini

BANYUMASMEDIA.COM – Purwokerto, Menurut data Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Tahun 2023 jumlah hewan kurban di Banyumas, sapi 5.464 ekor sedangkan kambing/domba 8.536 ekor, meningkat 15 persen dari tahun 2022. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan ibadah qurban semakin tinggi.

Berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten Banyumas Tahun 2021 jumlah hewan ternak kambing 181.112 ekor, ternak domba 17.788 ekor dan sapi potong 15.714 ekor. Jika prosentase hewan usia dewasa 50 persen saja, maka kebutuhan hewan qurban di Banyumas lebih banyak dibandingkan dengan ketersediaannya.

Akibatnya para pedagang hewan (khususnya hewan qurban) mendatangkan hewan qurban dari luar daerah Banyumas. “Tentu saja hal ini perlu diwaspadai karena belum tentu hewan yang datang dalam keadaan sehat, karena sudah melalui perjalanan jauh dan sebagainya yang dikhawatirkan akan menjadi perantara atau faktor penyebab penyakit yang menular,” ujar Achri Priyono selaku pemilik Mindajaya Farm dan juga pengurus HPDKI Banyumas, Sabtu (25/5/2024).

Tiga tips memilih hewan Qurban dengan 3 AT. Yaitu sesuai syariAT, sehAT dan hemAT

  1. Sesuai syariat.
    Hewan ruminansia yang bisa jadikan hewan kurban yaitu unta, sapi, kerbau, domba dan kambing. Unta/sapi/kerbau bisa untuk tujuh orang Sohibul qurban sedangkan domba/kambing untuk satu orang Shohibul Kurban.

Usia minimal untuk unta 5 tahun, sapi/kerbau sudah 2tahun , kambing 1 tahun, sedangkan domba 6 bulan. Hewan halal dimakan dan tentunya cara mendapatkannya juga halal. Boleh jantan boleh betina tapi diutamakan jantan.

Karena Rosululloh SAW berkurban dengan domba jantan bertanduk, warna bulunya putih ada belang hitam di sekitar mata dan kakinya.

  1. Sehat.
    Tentu hewan kurban haruslah sehat, tidak cacat misalnya pincang, buta. Bebas dari penyakit PMK (penyakit mulut dan kuku). Penyakit ini muncul di Indonesia sejak importasi Sapi perah dari Belanda tahun 1887 dan beberapa kali mewabah di Indonesia menyerang hewan ternak berkuku genap (domba, kambing,sapi, kerbau).
BACA JUGA  Gelar Stand Inklusi di Gebyar PAUD, Kadindik Banyumas Tekankan Pendidikan untuk Semua

Usahakan hewan yang akan kita jadikan hewan kurban memiliki surat keterangan sehat atau bebas PMK dari dinas peternakan setempat ataupun minimal tidak terlihat tanda-tanda PMK seperti gusi dan lidah yang melepuh, sehingga menyebabkan air liur berlebihan. Luka pada kuku dan kukunya lepas sehingga hewan berjalan pincang.

  1. Hemat.
    Berkurban tentunya dengan hewan yang terbaik. Tapi hewan yang terbaik dan sehat tidak identik dengan mahal. Bisa jadi hewan kurban itu mahal karena sehat dan gemuk sehingga mahal. Tapi ada juga yang mahal tapi karena barang import dan edisi terbatas sehingga mahal.

Pilihlah yang sesuai anggaran dikantong. Anggaran untuk domba kurban bobot 30 kg tahun ini sekitar 2juta an. Untuk kambing 2,5 jutaan dan sapi yang sudah layak Kurban berkisar 20-25jutaan sudah bisa digunakan untuk kurban.

Misalkan kita berkurban dengan kambing hias yang harganya puluhan bahkan ratusan juta, tetapi dagingnya sedikit, itu namanya tidak hemat. Lebih baik pilih yang harga sewajarnya tapi lebih banyak manfaatnya bagi masyarakat. (Siti)