Pendidikan

Dewan Profesor UNS Kunjungi Dewan Guru Besar UGM Yogyakarta, Bahas Pentingnya Membangun Pusat Budaya Jawa

44
×

Dewan Profesor UNS Kunjungi Dewan Guru Besar UGM Yogyakarta, Bahas Pentingnya Membangun Pusat Budaya Jawa

Sebarkan artikel ini

BANYUMASMEDIA.COM – Komisi II Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang dipimpin oleh Ketua Dewan Profesor, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D, melakukan kunjungan kerja ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Kamis, (12/9/2024). Kunjungan tersebut bertujuan untuk menggali dan mengimplementasikan nilai-nilai etika dari Ngayogjakarta Hadiningrat ke lingkungan perguruan tinggi.

Dalam kunjungannya ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) disambut langsung oleh Ketua Dewan Guru Besar UGM, Prof. Dr. Baequni, MA, beserta beberapa guru besar lainnya. Ketua Dewan Profesor UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D, menyampaikan bahwa budaya yang dikembangkan di seluruh dunia seharusnya belajar dari Indonesia.

“Menyadarkan etika dalam komunitas akademik terkait budaya Jawa sangat penting. Etika dan budaya harus menjadi ruh kehidupan kampus ” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa UNS bangga sebagai Kampus Benteng Pancasila, sementara UGM dikenal sebagai Kampus Kerakyatan atau Kampus Pancasila.

Saat memberikan pengantar, Sekretaris Dewan Profesor UNS, Prof. Dr. Ir. Maria Theresia Sri Budiastuti, M.Si., menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan upaya para guru besar UNS untuk menggali nilai-nilai budaya Jawa. Hal serupa diungkapkan oleh Ketua Komisi II Dewan Profesor, Prof. Dr. Suciati, M.Pd., yang membidangi pengembangan norma, etika, dan jati diri bangsa.

“Kunjungan kerja ini serta pemanfaatan keahlian para Guru Besar untuk menggali nilai-nilai etika dari Ngayogjakarta Hadiningrat dilakukan agar dapat diimplementasikan di lingkungan perguruan tinggi,” jelasnya.

Ketua Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Dr. Baequni, MA, menyambut baik kunjungan Dewan Profesor UNS. Ia menekankan pentingnya kerja sama yang konkret antara UNS dan UGM dalam membangun Episentrum Budaya Jawa.

BACA JUGA  Kemah Ukhuwah SIT Korda Banyumas: Hidupkan Semangat Panglima Besar Jenderal Soedirman

“UNS sudah memiliki Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi, sementara UGM memiliki Pusat Kajian Jawa (PUSAKA JAWA),” ujarnya.

Kedua lembaga ini, lanjutnya, memiliki tujuan yang sama, yaitu memperkuat pengetahuan dan budaya Jawa sebagai identitas bangsa yang berpotensi memberikan kontribusi di kancah global.

Dalam acara tersebut, sejumlah pemaparan disampaikan oleh para anggota Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM). Salah satunya, Prof. Dr. Baequni, MA, yang menjelaskan gagasan tentang Hamemayu Hayuning Bawono, konsep kearifan lokal yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dunia. Selain itu, Prof. Dr. Lasiyo, M.A., M.M., memaparkan mengenai Sumbu Filosofis Yogyakarta, sementara Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D., seorang psikolog, membahas Etos Pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Tak hanya itu, Prof. Ir. Ambar Pertiwiningrum, M.Si., Ph.D., IPM., ASEAN. Eng turut menyampaikan materi tentang Among Tani Dagang Layar, sebuah konsep pengelolaan pertanian dan perdagangan, dan Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc, memaparkan peran gender dan perempuan dalam keluarga. Setiap pemaparan mendalami nilai-nilai etika dan filosofi yang melekat dalam budaya Yogyakarta. [asr/bram]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *