BANYUMASMEDIA.COM – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setya Arinugroho, memastikan kesiapan infrastruktur jalan dan fasilitas pendukung mudik Lebaran 2025. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah memperkirakan sebanyak 17,9 juta pemudik akan masuk ke wilayah Jawa Tengah, naik 4,58 persen dari tahun sebelumnya.
Menurut Setya Arinugroho, DPRD Jateng berperan aktif mengawal percepatan perbaikan jalan, khususnya pada ruas-ruas utama yang terdampak banjir di awal tahun ini.
“Infrastruktur jalan yang baik bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga keselamatan. Kami mendorong percepatan perbaikan agar pemudik bisa pulang kampung dengan aman dan nyaman,” ujar anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kamis 20 Maret 2025.
Data Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) menyebutkan, kategori jalan mantap nasional di Jawa Tengah mencapai 97,61 persen, sedangkan jalan provinsi 91,47 persen, dan jalan kabupaten/kota 79,37 persen. Meski demikian, Setya menegaskan bahwa masih ada 5 persen ruas jalan provinsi yang dalam proses perbaikan, dengan target selesai dua pekan sebelum puncak arus mudik.
Adapun wilayah yang menjadi perhatian utama untuk pemeliharaan dan pemantauan jalan adalah Kabupaten Jepara, Pati, Grobogan, Blora, Brebes, dan Pekalongan. Sementara itu, jalur selatan seperti Surakarta dan Wonogiri dinyatakan dalam kondisi terkendali.
“Kami sudah minta DPUBMCK untuk mempercepat perbaikan, termasuk jalan yang berlubang, meskipun sifatnya sementara, demi kelancaran arus mudik. Untuk permanennya, setelah Lebaran, akan kita tindaklanjuti dengan peningkatan konstruksi jalan beton,” jelasnya.
Selain infrastruktur jalan, legislator PKS itu juga menekankan pentingnya penguatan fasilitas pendukung, seperti rest area, posko kesehatan, dan posko penanggulangan bencana. Hal ini mengingat beberapa wilayah di Jawa Tengah masih rawan cuaca ekstrem, seperti banjir dan longsor.
“Sinergi lintas sektor sangat penting. TNI, Polri, Dishub, dan BMKG sudah diminta lakukan pemetaan titik rawan kecelakaan, kemacetan, dan bencana,” tambahnya.
Untuk keamanan masyarakat, Setya Arinugroho mendorong aparat penegak hukum meningkatkan pengawasan di titik rawan kriminalitas, termasuk potensi terorisme. Ia mengingatkan masyarakat agar tetap waspada selama mudik, dengan memastikan keamanan rumah yang ditinggalkan, dan menjaga barang berharga.
“Keamanan itu tanggung jawab bersama, baik aparat maupun masyarakat. Tetap waspada terhadap kemungkinan kriminalitas, terutama di rumah kosong, dan di jalur mudik,” ujarnya.
Dari sisi rekayasa lalu lintas, Polda Jateng menyiapkan skema contra flow, one way parsial, dan strategi aglomerasi di beberapa polres, menyusul prediksi kepadatan arus mudik di jalur Pejagan, Kalikangkung, hingga Solo-Yogyakarta. Puncak arus mudik diprediksi terjadi 27 Maret 2025 dengan pergerakan 179 ribu kendaraan, dan arus balik 11 April 2025 sebanyak 167 ribu kendaraan.
Untuk mendukung kelancaran arus mudik, pemerintah juga menyiapkan diskon tarif tol pada jalur pantura dan selatan. Polda Jateng juga mengevaluasi dampak pembangunan tol Solo-Yogyakarta terhadap kepadatan lalu lintas di jalur arteri Pejagan.
“Kami terus mengawal langkah Pemprov dan instansi terkait, agar semua berjalan sesuai rencana dan masyarakat dapat mudik dengan selamat,” tegas Setya Arinugroho
Sebagai penutup, Ia mengajak masyarakat dan media untuk berperan aktif dalam penyebaran informasi yang akurat dan cepat.
“Peran media sangat strategis, termasuk media sosial. Informasi yang cepat dan tepat bisa membantu pemudik membuat perencanaan perjalanan yang lebih baik,” pungkasnya.[]
