Di hutan yang hijau, hiduplah seekor Kancil. Kancil sangat pintar dan suka membantu teman-temannya. Suatu hari, cuaca panas sekali, dan sungai di hutan mulai mengering. Semua hewan bingung bagaimana cara mendapatkan air.
Saat malam tiba, Burung Hantu Bijak datang menemui Kancil. “Kancil, ada sumber air ajaib di Bukit Pelangi. Tapi, untuk sampai ke sana, kamu harus melewati tantangan besar.” Kancil tersenyum dan berkata, “Aku akan mencobanya untuk teman-temanku!”
Dalam perjalanannya, Kancil bertemu dengan Tikus Raksasa penjaga hutan. Tikus itu berkata, “Jika kau ingin melewati jalanku, jawab teka-teki ini: Apa yang bisa naik tapi tidak pernah turun?” Kancil berpikir keras. “Jawabannya adalah umur!” katanya dengan yakin. Tikus Raksasa mengangguk dan membiarkannya lewat.
Akhirnya, Kancil tiba di Bukit Pelangi. Di sana, ia menemukan mata air ajaib yang berkilau seperti permata. Ia membawa air itu pulang dengan bantuan Burung Pipit yang membawa daun lebar sebagai wadah. Semua hewan di hutan bersorak gembira ketika Kancil kembali.
Dengan air ajaib, sungai di hutan kembali penuh. Semua hewan berterima kasih kepada Kancil atas keberaniannya. Hutan menjadi segar kembali, dan para hewan belajar untuk selalu bekerja sama menghadapi kesulitan.
Bekerja sama dan berpikir dengan bijak dapat membantu mengatasi masalah besar. Berani mencoba hal baru untuk kebaikan bersama adalah sikap yang mulia.
***