BANYUMASMEDIA.COM – Suasana di Asrama Haji Transit, Komplek Islamic Center, Kota Semarang, Rabu (27/8/2025), terasa berbeda. Ratusan pengasuh dan pengelola pondok pesantren duduk menyimak dengan penuh perhatian dalam sebuah halaqah bertajuk Pesantren Ramah Anak, Pesantren Aman dan Sehat. Di panggung, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, akrab disapa Gus Yasin menyampaikan pesan utama: saatnya Jawa Tengah benar-benar bebas dari praktik perundungan di lingkungan pendidikan, termasuk pesantren.
“Kita dituntut untuk zero bullying, baik di sekolah maupun di pesantren,” tegasnya.
Ucapan itu bukan sekadar imbauan. Kasus kekerasan terhadap anak masih ditemukan di sejumlah daerah, dan pesantren dengan jumlah santri yang besar tak lepas dari potensi kerentanan tersebut.
Melansir jatengprov.go.id, Program Pesantren Ramah Anak yang kini digalakkan Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah, berkolaborasi dengan UNICEF dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Klaten, hadir sebagai jawaban. Tak sekadar jargon, program ini menggerakkan pembentukan satgas, pendampingan, hingga edukasi langsung kepada pengasuh, santri, bahkan orang tua.
Bayangkan, Jawa Tengah punya lebih dari 5.300 pesantren dengan lebih dari setengah juta santri. Angka itu sekaligus potensi besar sekaligus tanggung jawab yang tidak ringan.
“Kalau ada kasus perundungan, pesantren harus berani transparan. Justru dari keterbukaan itu akan tumbuh kepercayaan masyarakat,” pesan Gus Yasin.
Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Saiful Mujab, memastikan Satgas yang baru dikukuhkan siap turun ke lapangan, bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota. UNICEF pun memberi apresiasi pada langkah ini.
“Sasaran program bukan hanya tenaga pendidik, tapi juga santri dan orang tua. Harapannya semakin banyak pesantren mendeklarasikan diri sebagai pesantren ramah anak,” ujar Arie Kurnia, Kepala Perwakilan UNICEF Wilayah Jawa.
Dengan langkah bersama ini, Jawa Tengah seakan sedang menenun masa depan. Pesantren bukan hanya pusat ilmu agama, tetapi juga rumah yang aman, nyaman, dan melindungi tumbuh kembang anak, sebuah fondasi bagi generasi yang sehat jiwa dan raganya.











