Oleh: Ulum A Saif (Founder Sekolah Rumah Tangga)
Nak, sebagaimana engkau memperhatikan apa yang ada di muka bumi, perhatikanlah pula apa yang ada pada dirimu sendiri. Juga perhatikan kekuasaan besar yang ada di langit.
Memperhatikan yang ada di muka bumi adalah pintu pembukanya. Anak-anak seusiamu kini lebih senang memperhatikan layar gadget dibanding hadir memperhatikan sekitarnya. Gadget itu memang ada di muka bumi, tapi ia adalah bikinan manusia yang harus disikapi dengan bijak dan dewasa. Kesenangan yang muncul dari sana adalah kepalsuan.
Melepaskan anak-anak seusiamu dari layar gadget bukan dengan mengganti isi konten yang dilihat (dulu permainan unfaedah, kini jadi permainan berfaedah). Bukan begitu.
Melepaskan ketergantungan dari melihat layar gadget adalah dengan mengajak mereka melihat alam raya terkembang, melihat isi yang ada di permukaan bumi ciptaan Allah ini.
Apakah berarti kau tidak boleh melihat gadget? Boleh, Nak. Tapi saat ini, kau masih perlu pendampingan kala melihatnya. Sampai kapan? Sampai engkau bijak dan dewasa sehingga mentalmu kuat dan lebih kuat daripada pengaruh gadget ini. Dan, kami akan menemanimu bertumbuh untuk menguatkan mental itu.
Mental yang kuat itu, bukan supaya kau jadi layak pegang gadget. Itu terlalu kecil. Mental yang kuat itu agar engkau memperoleh kebaikan dan keselamatan hidup di dunia.
Setelah kau perhatikan permukaan bumi ini. Perhatikanlah dirimu sendiri. Ini penting, Nak. Ini adalah titik tengah yang krusial. Banyak yang gagal di sini, sehingga gagal pula masuk pada yang paling tinggi, yaitu “langit”.
Memandang langit hanya sekadar benda yang ada di atas, kering makna, karena belum berhasil memperhatikan yang ada pada diri sendiri. Bila kau berhasil memperhatikan dirimu sendiri, maka kau akan melihat langit dengan penglihatan yang berbeda.
Perhatikan dirimu sendiri. Maka kau akan melihat bahwa ada rizqimu di atas langit sana.
Untuk memperhatikan dirimu sendiri, seperti yang sering disampaikan di rumah, ada 3 cara yang bisa kau tempuh.
Ingat-ingatlah 3 cara itu, dan tempuhlah prosesnya.
وَفِى الْاَرْضِ اٰيٰتٌ لِّلْمُوْقِنِيْنَۙ
وَفِيْٓ اَنْفُسِكُمْۗ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَ
وَفِى السَّمَاۤءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوْعَدُوْنَ
QS. Adz-Dzariyat [51]: 20-22