BANYUMASMEDIA.COM – Jumat pagi itu, jalan menuju TPU Karet Bivak dipenuhi lautan jaket hijau. Sekitar seribu pengemudi ojek online beriringan, mengawal kepergian rekan mereka, Affan Kurniawan.
Affan, driver ojol yang sehari-hari mencari nafkah dengan mengantarkan penumpang dan makanan, meregang nyawa dengan cara yang tragis. Kamis (28/8/2025) malam, ia dilindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Jakarta Pusat.
Sejumlah saksi menyebut, Affan bukan bagian dari massa aksi di sekitar DPR. Malam itu, ia hanya sedang menjalankan pekerjaannya: mengantar pesanan GoFood. Namun takdir berkata lain. Saat menyeberang jalan, barakuda Brimob melaju kencang, menabraknya, dan merenggut nyawanya seketika.
Kabar duka itu cepat menyebar, menyulut gelombang simpati dan amarah. Kehadiran ribuan ojol dalam konvoi pemakaman menjadi bukti nyata betapa kuatnya solidaritas komunitas ini. Mereka tidak hanya mengantar Affan ke peristirahatan terakhir, tetapi juga menegaskan satu hal: almarhum adalah bagian dari keluarga besar mereka.
Di balik bising klakson dan air mata yang tumpah, pemakaman Affan menjelma menjadi potret getir relasi antara rakyat dan aparat. Seorang tulang punggung keluarga, seorang sahabat, seorang pekerja keras, yang seharusnya pulang membawa senyum, kini dipulangkan dalam keranda.











