Ragam

Menyelamatkan Owa Barat Lewat Kopi Hutan di Pegunungan Myanmar

×

Menyelamatkan Owa Barat Lewat Kopi Hutan di Pegunungan Myanmar

Sebarkan artikel ini
Pegunungan Arakan di Myanmar, rumah bagi masyarakat Pribumi dan tempat perlindungan penting bagi siamang hoolock barat, burung rangkong, dan satwa liar terancam lainnya.

BANYUMASMEDIA.COM – Di pegunungan barat Myanmar, organisasi Fauna & Flora bersama masyarakat adat Asho Chin menjalankan program agroforestri yang unik: memadukan budidaya kopi berkelanjutan dengan upaya pelestarian satwa liar.

Dilanir dari www.fauna-flora.org, sasaran utamanya adalah owa barat (western hoolock gibbon), primata langka yang kini hanya bertahan di hutan-hutan kecil Myanmar, Bangladesh, dan India. Dalam 40 tahun terakhir, populasinya anjlok hingga 90%, dan diperkirakan tersisa kurang dari 5.000 ekor di alam liar. Hutan hujan terakhir di Pegunungan Arakan menjadi benteng pertahanan terakhir bagi satwa ini.

Hutan tersebut bukan hanya rumah bagi owa, beruang, dan rangkong, tapi juga menjaga aliran Sungai Mann yang menjadi sumber irigasi sawah di wilayah kering Myanmar. Di tepian hutan ini, desa-desa Asho Chin dulunya mengandalkan ladang berpindah. Namun, pola tanam ini semakin sulit dipertahankan karena lahan makin terbatas dan penduduk bertambah, memaksa pembukaan hutan primer baru.

Sejak 2012, Fauna & Flora bekerja sama dengan Asho Chin Coffee Association (ACCA) untuk mengubah kebiasaan tersebut. Mereka mendorong petani mengelola lahan secara permanen dengan menanam kopi dan lada di kebun hutan, sambil melindungi owa dan habitatnya.

Bersama mitra Genius Coffee sejak 2017, petani dilatih memanen dan mengolah kopi secara benar sehingga menghasilkan arabika berkualitas tinggi. Kopi berkelanjutan ini mendapat harga premium di pasar, meningkatkan pendapatan warga. Sebagai imbalannya, seluruh desa menandatangani perjanjian konservasi: tidak ada lagi hutan primer yang dibuka.

Pada 2019, pemerintah pusat dan daerah sepakat menetapkan sisa hutan primer di kawasan tersebut sebagai suaka margasatwa baru, dikelola bersama komunitas Asho Chin.

Kini, warga menghasilkan sekitar 20 ton kopi spesialti bersertifikat Wildlife Friendly setiap tahun. Model bisnis positif-alam ini tidak hanya menghentikan deforestasi, tetapi juga memulihkan koridor satwa, melindungi owa barat, dan memperkuat ekonomi lokal, sekaligus membawa kopi hutan Myanmar ke pasar dunia.

BACA JUGA  Mancing Keliling dan Suara Hati Ikan “Sumpah, Isin Banget!”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *