Ragam

Membaca, Gaya Hidup yang Tak Pernah Usang

×

Membaca, Gaya Hidup yang Tak Pernah Usang

Sebarkan artikel ini

BANYUMASMEDIA.COM – Hari ini, 28 Oktober 2025, bangsa Indonesia kembali memperingati Sumpah Pemuda. Momentum yang menegaskan semangat belajar, berpikir maju, dan menembus batas zaman. Namun di tengah derasnya arus digital, semangat itu kini menemukan bentuk baru: gaya hidup membaca.

Data Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2025) menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat Indonesia membaca sekitar enam buku per tahun, atau setara 129 jam membaca. Meski angka itu masih tergolong rendah, tren di kalangan muda memperlihatkan arah yang menggembirakan. Di berbagai daerah, bermunculan komunitas book club, pojok baca di ruang publik, hingga gerakan literasi digital yang hidup di media sosial.

Di Purwokerto misalnya, beberapa kafe kini menyediakan rak buku kecil sebagai teman ngopi. Fenomena ini menandai bahwa membaca tak lagi dipandang sebagai kegiatan akademis semata, tetapi bagian dari gaya hidup yang reflektif dan estetik. Generasi muda menata ulang relasinya dengan buku, bukan karena tugas, tapi karena ingin menemukan jeda dan makna di tengah riuhnya dunia maya.

Membaca bukan sekadar hobi; ia adalah cara memperluas ruang pikir. Buku membuka pintu untuk memahami dunia yang lebih luas, melatih empati, dan menajamkan nalar.

Menjadikan membaca sebagai gaya hidup berarti menjadikannya bagian dari keseharian, bukan kewajiban. Bisa dimulai dari hal sederhana: membaca 10 halaman setiap pagi, membawa buku ke tempat nongkrong, atau membaca satu artikel bermakna sebelum tidur.

Di tengah dunia digital yang penuh distraksi, membaca buku adalah tindakan berani, berani memilih hening di antara notifikasi, dan berani menumbuhkan diri di antara kecepatan zaman.

Barangkali, inilah makna baru Sumpah Pemuda hari ini: bersatu dalam semangat literasi, berbahasa dengan nalar, dan bertanah air dalam pengetahuan. Karena pemuda yang membaca, sejatinya sedang menyiapkan masa depan yang lebih terang. [asr]

BACA JUGA  Agustus, Panggung Fenomena Langit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *