BANYUMASMEDIA.COM – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Telkom Purwokerto melaksanakan sosialisasi teknologi tepat guna bertema “Energi Terbarukan untuk Peternakan Mandiri dan Cerdas” pada Selasa, 17 Juni 2025, di Desa Muntang, Kabupaten Purbalingga. Kegiatan ini menggandeng Unit Usaha Petet Ayam Lestari dan komunitas Limbah Pustaka sebagai mitra utama.
Program ini merupakan bagian dari hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, tim memperkenalkan mesin tetas otomatis berbasis Internet of Things (IoT) serta pemanfaatan panel surya sebagai sumber energi utama. Teknologi ini memungkinkan monitoring suhu dan kelembapan secara digital dan dapat digunakan meski tanpa pasokan listrik dari PLN.
Ketua pelaksana, M. Yoka Fathoni, S.Kom., M.Kom., bersama anggota dosen Shintia Dwi Alika, S.Pd., M.Pd. dan Dasril Aldo, S.Kom., M.Kom., didampingi empat mahasiswa, Elsa Maulida, Firman Adi Ramadhan, Ihsan Maulana, dan Mochammad Edrick Firjatullah yang aktif dalam instalasi, pendampingan, dan edukasi lapangan.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, termasuk Kepala Desa Muntang Arif, Ketua RT, perwakilan ibu-ibu PKK, Bagian Ketahanan Pangan Desa, serta Ketua Komunitas Limbah Pustaka Ibu Roro. Antusiasme peserta terlihat dari keterlibatan mereka dalam diskusi serta praktik penggunaan alat secara langsung.
“Dengan panel surya, bukan hanya efisiensi energi yang kita kejar, tetapi juga langit yang lebih biru dan masa depan yang lebih bersih,” ujar salah satu pemateri.
Kepala Desa Muntang menyambut baik kegiatan ini dan berharap kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dapat terus berlanjut. Hal senada disampaikan Ibu Roro dan Pak Imam, pemilik Unit Usaha Petet Ayam Lestari, yang menilai program ini memberi dampak nyata bagi pemberdayaan perempuan dan ekonomi lokal.
Sosialisasi ini merupakan bagian awal dari rangkaian kegiatan delapan tahap, mulai dari pelatihan, instalasi, monitoring, evaluasi, hingga replikasi teknologi oleh warga. Inisiatif ini diharapkan menjadi fondasi transformasi menuju peternakan unggas yang cerdas, mandiri, dan berkelanjutan.[]











