KeluargaNasional

Tragedi Pembunuhan 4 Anak di Jakarta Selatan, KPAI Soroti Perlindungan Anak

192
×

Tragedi Pembunuhan 4 Anak di Jakarta Selatan, KPAI Soroti Perlindungan Anak

Sebarkan artikel ini

BANYUMASMEDIA.COM – Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra, menyambangi kediaman keempat anak yang tewas dalam peristiwa pembunuhan di Jakarta Selatan (5/12/2023). Keempat anak yang menjadi korban adalah Viona Audrey (6 tahun), Sopiya (4 tahun), Arsa (3 tahun), dan Aska (1 tahun).

KPAI mengungkapkan duka cita mendalam atas tragedi tersebut, yang menambah catatan kelam dalam dunia perlindungan anak di Indonesia. Peristiwa ini mencuat setelah kasus Arie Anggara, seorang anak yang meninggal akibat kekerasan orang tuanya. KPAI yakin bahwa hukuman maksimal menanti pelaku pembunuhan keempat anak tersebut.

Jasra Putra bersama tim KPAI bertemu dengan berbagai pihak di lokasi kejadian, termasuk Kepolisian, Wakil Camat, Sudin Perlindungan Anak, Ketua RT, pemilik kontrakan, dan Satpol PP. Dalam keterangan di lokasi, Jasra menyampaikan bahwa kontrakan tempat kejadian berada sekitar 50 meter dari Jalan Kebagusan Raya.

Menurut informasi dari pemilik kontrakan yang masih saudara dengan RT, pelaku pembunuhan sudah 7 bulan tidak membayar kontrakan senilai 1,5 juta rupiah. Pemilik kontrakan telah berusaha mengusir pelaku.

KPAI juga mengajukan pertanyaan terkait mekanisme penanganan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang melibatkan anak. Jasra Putra menyampaikan keprihatinan atas kurangnya perhatian terhadap anak pasca kasus KDRT yang terjadi dua minggu sebelumnya.

Ketua RT menyampaikan bahwa warga tidak curiga meskipun anak-anak tidak keluar rumah selama beberapa hari. Baru saat muncul bau tidak sedap, warga mendobrak rumah tersebut dan menemukan keempat anak sudah dibunuh, sementara pelaku mencoba bunuh diri.

Keterangan dari Kepolisian mencatat bahwa pelaku pembunuhan adalah ayah kandung keempat anak, yang saat ini telah dipindahkan ke Rumah Sakit Kramat Jati. Keempat anak korban juga telah diotopsi di Rumah Sakit yang sama.

BACA JUGA  Evaluasi Program Rehabilitasi Perokok Anak, KPAI Akan Kunjungi Manado

Warga sebelumnya melaporkan bahwa seminggu sebelum kejadian, ibu keempat anak tersebut menjadi korban KDRT dan masih dalam perawatan di rumah sakit. Kasus tersebut sudah dalam proses hukum. Sementara ayahnya menjadi terduga pelaku pembunuhan keempat anak.

Dalam pernyataan, KPAI menyayangkan situasi yang sangat mengenaskan ini dan menyoroti bahwa anak-anak sering menjadi korban dalam konflik orang tua. KPAI melihat adanya permasalahan ekonomi dalam keluarga sebagai pemicu masalah yang lebih besar, termasuk dalam kasus ini.

KPAI juga menyoroti kurangnya mekanisme perlindungan anak dalam situasi konflik orang tua, dan menekankan urgensi RUU Pengasuhan Anak sebagai payung kebijakan komprehensif. Peristiwa ini menjadi panggilan untuk lebih meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab sosial terhadap anak-anak, terutama dalam situasi keluarga yang rentan.

Investigasi Kepolisian masih berlangsung, dan KPAI menunggu hasil investigasi tersebut untuk memahami akar permasalahan yang lebih mendalam.