BANYUMASMEDIA.COM – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Setya Arinugroho, menegaskan bahwa pelestarian budaya perlu dilakukan dengan pendekatan yang lebih inovatif agar tetap relevan di tengah perkembangan zaman. Menurutnya, warisan budaya tidak cukup hanya dijaga secara konservatif atau sebatas diperingati pada momentum tertentu.
“Pelestarian budaya perlu gebrakan baru, tidak hanya konservatif dan seremonial. Kita harus berani menghadirkan inovasi agar nilai-nilai luhur tetap hidup di tengah generasi muda,” ujarnya.
Setya menilai, cara-cara konvensional dalam menjaga budaya kurang menjangkau generasi digital yang akrab dengan teknologi dan paparan budaya asing. Oleh karena itu, diperlukan strategi baru, seperti digitalisasi kebudayaan, kolaborasi seni tradisional dengan teknologi, hingga menghadirkan budaya di berbagai platform media sosial.
“Kalau hanya dipertahankan secara konvensional, generasi muda bisa semakin jauh dari akar budayanya. Bayangkan kalau pertunjukan wayang dilengkapi projection mapping atau augmented reality, pasti lebih menarik. Begitu juga gamelan, tari, busana, hingga kuliner bisa dikemas dengan tren digital yang akrab dengan mereka,” tambahnya.
Ia mencontohkan, inovasi digital dalam seni pertunjukan maupun promosi budaya di platform populer akan menjadi cara efektif untuk menumbuhkan minat sekaligus memberi edukasi kepada generasi muda.
Pernyataan ini sejalan dengan sikapnya dalam berbagai program lain, termasuk dorongan terhadap transformasi digital sejak Juli 2025. Saat itu, Setya menyebut transformasi digital sebagai keharusan agar generasi muda siap menghadapi tantangan masa depan.
“Kolaborasi budaya dan inovasi digital bisa memperpanjang napas budaya karena terus dihidupkan oleh generasi yang tumbuh bersama teknologi. Untuk itu, saya mengajak pemerintah daerah, budayawan, akademisi, dan komunitas digital bergerak bersama menjaga relevansi budaya,” tegasnya.
