BANYUMASMEDIA.COM – Tepat satu tahun sejak kembali diaktifkan sebagai stasiun layanan penumpang pada Desember 2024, Stasiun Kebasen terus menunjukkan geliat positif. Momentum tersebut ditandai dengan kegiatan tasyakuran satu tahun pengoperasian layanan penumpang yang digelar di Stasiun Kebasen, Kabupaten Banyumas.
Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Yanuar Arif Wibowo, yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan pengaktifan kembali Stasiun Kebasen bermula dari aspirasi masyarakat terkait peningkatan layanan transportasi, termasuk mendorong pengaktifan kembali Stasiun Kebasen sebagai stasiun naik-turun penumpang setelah puluhan tahun tidak beroperasi. Aspirasi tersebut kemudian direspons oleh Kementerian Perhubungan hingga Stasiun Kebasen kembali melayani penumpang.
Yanuar juga menegaskan harapannya agar keberadaan Stasiun Kebasen benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Menurutnya, stasiun tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas transportasi, tetapi juga harus menjadi simpul mobilitas yang mendorong pertumbuhan wilayah.
“Ketika bepergian menjadi lebih mudah dan efisien, peluang ekonomi ikut terbuka. Kebasen memiliki Bendung Gerak Serayu, potensi wisata, kuliner, dan sumber ekonomi lainnya. Stasiun ini harus tumbuh dan berkembang bersama lingkungannya,” ujar Yanuar.
Meski demikian, Yanuar juga menyoroti keterbatasan layanan yang masih dirasakan masyarakat. Hingga satu tahun beroperasi, baru dua kereta yang berhenti di Stasiun Kebasen, yakni KA Bengawan dan KA Serayu. Aspirasi warga terkait penambahan jumlah kereta, termasuk kemungkinan hadirnya layanan dengan kelas lebih tinggi, terus disampaikan.
“Kita memahami ada regulasi yang harus dipatuhi, apalagi ini kereta bersubsidi. Namun jika permintaan dan trafik penumpang terus meningkat, saya optimistis tantangan tersebut dapat dijawab oleh KAI,” tambahnya.

Sementara itu, Vice President Daop 5 Purwokerto, Mohamad Arie Faturrochman, memaparkan bahwa Stasiun Kebasen menunjukkan tren pertumbuhan penumpang yang cukup signifikan. Sejak diresmikan kembali pada 23 Desember 2024, jumlah penumpang mengalami peningkatan hampir lima kali lipat.
“Pada Januari 2025, jumlah penumpang masih di kisaran 100 orang per bulan. Memasuki Desember 2025, angkanya meningkat menjadi lebih dari 400 penumpang, bahkan berpotensi mencapai 500 orang seiring libur akhir tahun,” jelas Arie.
Menurutnya, capaian tersebut menunjukkan bahwa keberadaan Stasiun Kebasen mulai memberi dampak bagi aktivitas ekonomi masyarakat sekitar. Namun, terkait rencana penambahan jumlah kereta yang berhenti, KAI masih akan melakukan kajian lanjutan.
“Dengan rata-rata kurang dari 20 penumpang per hari, trafik saat ini belum cukup kuat untuk menjadi dasar penambahan layanan. Jika ke depan bisa mencapai sekitar 100 penumpang per hari, tentu akan ada pertimbangan lebih lanjut, termasuk survei jenis layanan yang dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
Dengan tren pertumbuhan penumpang yang konsisten, Stasiun Kebasen diharapkan dapat berkembang menjadi simpul transportasi strategis di wilayah Banyumas bagian selatan, sekaligus memperkuat konektivitas dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat setempat. [asr]











