BANYUMASMEDIA.COM – Pemerintah Kabupaten Banyumas menggelar sosialisasi Sistem Informasi Desa (SID) bertema “SID Sadasa: Satu Data, Satu Aksi” yang dilangsungkan di Smartroom Purwokerto, Senin (22/09/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas, Agus Nur Hadie, didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) Nungky Harry Rachmat, Asminum Sekda Amrin Ma’ruf, Staf Ahli Bupati Arif Triyanto, serta sejumlah tamu undangan penting dari lintas OPD dan kepentingan terkait.
Dalam laporannya, Staf Ahli Bupati Arif, menyoroti berbagai isu dan permasalahan dalam tata kelola data desa yang saat ini masih bersifat sektoral dan belum terintegrasi secara menyeluruh.
“Beberapa platform dan sistem aplikasi memang sudah tersedia, namun belum ada integrasi antar sektor. Literasi digital yang rendah dan belum adanya tata kelola data terpadu di tingkat desa memperparah situasi ini. Akibatnya, pendataan dilakukan sendiri-sendiri oleh masing-masing desa dan OPD, sehingga sering terjadi tumpang tindih dan inefisiensi,” jelasnya.
Dari tantangan tersebut, Pemkab Banyumas meluncurkan inisiatif “SID Sadasa” atau Sistem Informasi Desa, Satu Data, Satu Aksi, yang bertujuan menyatukan data dari tingkat desa hingga kabupaten ke dalam satu platform terintegrasi. Sekda Banyumas Agus Nur Hadie, menjelaskan bahwa inisiatif ini bukan hal baru, melainkan pengembangan dari sistem yang telah dibangun sejak tahun 2020 dan diperbarui dua kali. Kini, SID dikembangkan sebagai proyek perubahan tingkat daerah yang melibatkan banyak pihak lintas OPD.
“SID Sadasa dimulai dari desa, dengan pendataan dasar seperti nama anak dan keluarga. Data tersebut kemudian dilengkapi di tingkat kecamatan, hingga akhirnya diolah dan dimanfaatkan oleh OPD. Setiap OPD sudah memiliki wali data, namun sumber data tetap dari desa sebagai produsen utama,” jelas Agus.
Melalui integrasi ini, Pemda berharap dapat menyusun kebijakan berbasis data yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa manfaat utama SID Sadasa antara lain:
- Menjadi dasar perencanaan pembangunan dan pengambilan keputusan.
- Menyusun strategi penanggulangan kemiskinan dan anak tidak sekolah.
- Menyelesaikan masalah sektoral secara lintas OPD.
Setiap OPD juga diminta untuk menandatangani komitmen dalam memastikan kelengkapan dan validitas data yang dikelola.
Tantangan infrastruktur pun menjadi perhatian. Pemkab berencana meningkatkan kapasitas server yang selama ini kerap lambat dan tidak stabil. Tak hanya itu, dalam pengembangannya, SID Sadasa akan dipadukan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang difokuskan untuk membantu pencarian informasi dan analisis data di laman resmi Banyumas. Proses ini akan didampingi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
“Dengan adanya sistem ini, ke depan Bupati dapat menggunakan data yang lebih akurat dan real time dalam menentukan arah kebijakan pembangunan daerah,” tambah Agus.
Acara ini menjadi awal penting dalam upaya digitalisasi tata kelola pemerintahan desa dan penguatan peran data dalam pembangunan daerah. Dengan semangat kolaborasi, SID Sadasa diharapkan menjadi pondasi kuat menuju Banyumas yang lebih efisien, responsif, dan transparan.











