Keluarga

Parenting Ranah Publik yang Penting

160
×

Parenting Ranah Publik yang Penting

Sebarkan artikel ini

Oleh : Tanti Tri Hastuti, S.TP (Professional Educator)

Tahun 2020 sampai dengan 2035 menurut data statistik, Indonesia akan mengalami satu era berupa bonus demografi. Usia produktif mengalami posisi tertinggi yakni berada di 64 persen dari total 297 juta jiwa penduduk Indonesia.

Bonus demografi ini menjadi windows opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi karena adanya dukungan ketersediaan sumber daya manusia produktif yang cukup signifikan. Jika kita berhitung, anak-anak kita saat ini telah dan akan menjadi generasi produktif di rentang tahun tersebut. Untuk itu, kita semua tentu bersepakat bahwa anak-anak adalah generasi penerus yang harus kita persiapkan masa depannya.

Mewariskan kebaikan ( leaving a legacy ) adalah sebuah keharusan, warisan kebaikan yang akan menjadi jejak kehidupan kita, karena merekalah yang akan melanjutkan keberlangsungan masyarakat kita.

Namun kemudian, kita dibenturkan dengan maraknya berbagai kejadian yang menimpa anak-anak dan remaja yang sering terbaca di media sosial atau bahkan bisa jadi menimpa anak-anak di lingkungan kita hampir setiap hari menjadi sorotan publik dan membuat miris bagi kita yang merasa peduli. Kasus kenakalan remaja seperti tawuran, penggunaan narkotika, seks bebas, bullying, body samming, haters, pornografi, pencurian, penganiayaan, bahkan pembunuhan. Mirisnya lagi kasus ini tidak hanya terjadi di kalangan anak usia SMP atau SMA, bahkan sudah terjadi di kalangan anak usia SD sekalipun. Satu hal yang sangat bertentangan dengan harapan kita semua, alih-alih menjadi generasi yang seharusnya produktif dalam kebaikan, namun hari-hari justru terpapar dengan keburukan.

Kita tentu bertanya, apa penyebab setiap kejadian tersebut. Tentu banyak faktor, dan jika membaca kondisi masyarakat saat ini secara umum kita dihadapkan pada persoalan peran orang tua sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab atasnya. Pola asuh (parenting) menjadi hal penting yang harus dituntaskan.

BACA JUGA  LPIT Harapan Bunda Gelar Parenting Akbar "Masuk Surga Sekeluarga"

Tatkala pola asuh orangtua tidak tepat maka akan menimbulkan resiko penyimpangan perilaku bagi anak-anak. Orangtua yang kurang memperhatikan pengasuhan bagi anak-anaknya, anak-anak korban broken home, anak-anak yang mengalami pemaksaan pengasuhan, bahkan sampai kepada orangtua yang hanya menyerahkan tanggung jawab pengasuhan kepada lembaga bernama sekolah. Tentu, semua ini akan menjadi PR besar yang harus diselesaikan oleh semua pihak.

Penguatan program parenting bagi setiap keluarga Indonesia, sebagai upaya menyelesaikan persoalan besar bangsa. Ranah inilah yang kemudian hendaknya menjadi perhatian utama dalam upaya membangun masyarakat lebih baik, tersebab bangunan keluarga yang kokoh akan sangat menguatkan tercapainya masyarakat yang baik, bukankah memang keluarga merupakan bagian utama dari masyarakat?

Isu program parenting menjadi sebuah gagasan yang harus diupayakan secara massif, menjadi program prioritas, tak kalah penting dari grand design pembangunan nasional melalui penguatan sarana infrastruktur dan SDM pendukung, program pembentukan dan penguatan penanaman karakter sejak dini, advokasi dan perlindungan keluarga, terintegrasi menjadi program yang utuh menyeluruh di berbagai wilayah.