Fauna

Kupu-Kupu ‘Maraton’ dari Benua ke Benua: Kisah Migrasi Epik Si Monarch Butterfly

×

Kupu-Kupu ‘Maraton’ dari Benua ke Benua: Kisah Migrasi Epik Si Monarch Butterfly

Sebarkan artikel ini

BANYUMASMEDIA.COM – Di dunia serangga, ada satu makhluk yang tampaknya menolak konsep “diam di satu tempat”. Monarch Butterfly atau kupu-kupu raja, tidak hanya terkenal karena sayap oranye-hitamnya yang mencolok, tapi karena perjalanan migasinya yang luar biasa jauh dan kompleks,Nsampai ribuan kilometer, melintasi generasi, dan menggunakan “kompas alami” yang masih terus menakjubkan para ilmuwan.

Fakta Ilmiah yang Membuat

  1. Monarch adalah satu-satunya kupu-kupu yang melakukan migrasi dua arah sobek seperti burung: mereka terbang jauh ke selatan untuk musim dingin, lalu kembali ke utara untuk berkembang biak.
  2. Rute migrasi mereka luar biasa: dari AS dan Kanada menuju hutan tinggi di Meksiko atau pantai California—perjalanan bisa mencapai 4.000 km.
  3. Mekanisme navigasi mereka pun canggih: menggunakan kompas matahari yang dikompensasikan waktu (“time-compensated sun compass”), juga jam sirkadian di antena untuk orientasi.
  4. Namun, migrasi epik ini mulai terancam. Studi menunjukkan ukuran kawanan yang tiba di titik musim dingin menurun hingga 80% dalam beberapa decade terakhir—indikasi jelas bahwa rute migrasi berada di ujung rapuh.

Kenapa Ini Penting?

Migrasi ratusan hingga ribuan kilometer tidak hanya soal terbang saja, ini soal bertahan hidup, tentang generasi yang hanya satu bagian dari perjalanan panjang warisan genetik, tempat berkembang biak yang spesifik, dan habitat musim dingin yang sangat terbatas. Saat jalur migrasi terganggu, maka keseluruhan siklus hidup kupu-kupu ini bisa terganggu pula.

Bayangkan: serangga kecil dengan siklus hidup yang singkat menjalani perjalanan kosmik yang bahkan banyak burung jarang lakukan. Mungkin kita bisa belajar bahwa dalam perjalanan hidup, kita tidak selalu harus berada di titik awal yang sama dengan orang tua kita. Kita bisa melanjutkan, bahkan mungkin melampaui, lintasan yang mereka mulai, yang penting, jalannya jelas dan beradab. [asr]

BACA JUGA  Kutilang: Si Jambul yang Setia Menyapa Nusantara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *