BANYUMASMEDIA.COM – Nurul Asmayani, perempuan pegiat literasi dan instruktur literasi nasional yang lahir di Kutai Timur, Kaltim dan besar di daerah Sungai Besar, Kecamatan Banjar Baru Selatan Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan merasa sangat terpanggil untuk terus terlibat aktif dalam upaya menguatkan literasi generasi negeri ini.
Baginya yang menyukai kegiatan sosial sejak usia SMA ditambah dengan latar belakang ilmu yang ia pelajari semasa kuliah di jurusan pembangunan sosial dan kesejahteraan fisipol UGM menjadi tantangan yang harus ditunaikan untuk berperan aktif dalam menguatkan literasi anak bangsa, apalagi di tahun 2045 nantinya Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, mendapatkan generasi usia produktif dalam jumlah besar.
Bagaimana menjadikan generasi emas bukan generasi cemas, yakni melalui penguatan literasi anak bangsa agar mereka memiliki pengetahuan yang memadai di masanya, menjadi modal utama bagi bangsa yang ingin besar.
Nurul Asmayani mendirikan dua komunitas pada tahun 2019 yakni Relawan Mengajar dan Suluh Literasi, menguatkannya dalam wadah yayasan yang menaungi dua komunitas tersebut. Satu tahun kemudian, yakni pada tahun 2020 membangun saung little hud hud sebagai sekretariat dan wadah kegiatan bagi anak-anak di sekitar rumahnya.
Setiap hari minggu anak-anak berkumpul, dari anak usia PAUD sampai dengan SMP. Kegiatan di dalamnya berupa membacakan buku anak secara dmenarik dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok, tepatnya tunas cerdas literasi ini dimulai sejak maret 2019.
Semua itu merupakan bentuk kepedulian Nurul atas anak-anak di lingkungannya yang tidak memiliki kegiatan, mereka biasanya bermalasan atau bermain handphone. Ia tidak sendirian, mengajak dan mengumpulkan relawan literasi sebagai upaya menguatkan dan saling sinergi.
Nurul Asmayani juga seorang penulis, menjadi pegiat literasi, nara sumber di berbagai berbagai pelatihan dan bimtek kepenulisan baik lokal maupun nasional, dengan segudang prestasi yang luar biasa. Ibu dengan 5 putra putri ini sangat produktif menulis, sudah 40 buku dan beberapa buku antologi karyanya bisa dinikmati oleh masyarakat dan telah menyabet 9 penghargaan dalam bidang kepenulisan lokal dan nasional.
Tahun 2021 dan 2022 nominasi penghargaan pegiat literasi dari pemerintah daerah Banjar Baru dan tahun 2023 mendapatkan penghargaan pegiat literasi kategori komunitas.
“Tahun 2045 Indonesia mendapatkan bonus demografi yang sangat besar, generasi dengan usia produktif. Kita tentu khawatir apabila generasi emas ini memiliki kemampuan literasi rendah, generasi emas yang kita harapkan jangan sampai menjadi generasi cemas. Mari kita andil dalam menyiapkan generasi emas, sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah saw, khoirun naas anfauhum linnaas, sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat bagi sesama. Mendorong kita untuk terus bergerak semoga mendorong banyak orang terlibat. Kita semua dapat menjadi suluh yang menyalakan semngat orang lain, tidak perlu memaksakan menjadi api unggun cukuplah menjadi lentera kecil sesuai kemampuan agar orang-orang lain mendapatkan harapan,”tegas Nurul.
Bersama hari Kartini, mengingatkan kita sebagai perempuan, bahwa banyak sekali peran-peran kecil yang bisa kita mainkan. Kita dengan empati dan kepekaan perasaan dapat menjadi pendidik bagi anak-anak di sekitar kita. Tangkap permasalahan di sekitar lalu lakukan sesuatu yang menghadirkan manfaat. (tanti)