BANYUMASMEDIA.COM – Menghadirkan pengalaman tak terlupakan bagi 24 anak petualang yang berusia 7 tahun ke atas, Griya Petualang Institute melalui Sekolah Petualang sukses melaksanakan “Jungle Survival”. Acara yang berlangsung 14-15 Oktober ini bertujuan untuk mempraktekan teori yang telah dipelajari siswa selama tiga bulan terakhir.
“Kalau selama ini baru teori dan simulasi saja, di puncak triwulan pertama sekolah petualang ini menjadi momen praktik langsung,” ungkap Mukhamad Kholik, Founder Griya Petualang Institute.
Kegiatan yang dimulai dengan perjalanan long march dari Griya Petualang Indonesia (GPI) ke hutan lereng timur Gunung Slamet, para siswa menunjukkan ketangguhan dan tekadnya.
“Sebagian besar dari anak-anak petualang baru pernah melakukan long march dengan membawa beban di punggung. Jadi kami berinisiatif melakukan back up dengan mengirim kendaraan pick up kalau mereka merasa kecapekan. Namun, dengan gagahnya mereka tetap melakukan perjalanan selama kurang lebih dua jam sampai ke titik camp area di hutan,” lanjut Ayah Kholik, panggilan akrabnya.
Selain keterampilan navigasi dan orientasi, kegiatan ini juga memberikan pelajaran berharga tentang zoologi dan keterampilan bertahan di alam liar serta adab berpetualang.
“Bagi yang muslim mempraktekan ibadah syafar, mempraktikkan tayamum sebagai pengganti wudlu karena persediaan air yang terbatas ketika mau ibadah sholat. Selain itu juga belajar zoologi, memahami binatang nocturnal, praktek meramban dan membuat bivak untuk berteduh,” katanya lagi.
Melalui kegiatan ini, Sekolah Petualang ingin memberikan pemahaman kepada siswanya tentang realitas kehidupan.
“Anak-anak akan memahami bahwa hidup itu tidak selalu berjalan baik-baik saja, ada obstacle, ada kondisi yang unpredictable. Namun, harus selalu optimis dengan menyiapkan segala sesuatunya dengan persiapan yang matang untuk meminimalisir resiko, dan tentunya selalu ingat bahwa apapun yang akan kita lakukan, selalu tawakal terlebih dahulu. Niatkan bahwa segala sesuatu yang di lakukan karena Allah, kemudian ikhtiar sesuai dengan kemampuan kita sebagai manusia, dan tawakal kembali karena rencana sebaik apapun hasilnya kita kembalikan ke Allah,” tambah Ayah Kholik
Melalui Jungle Survival, Ayah Kholik mengajak para orangtua tidak boleh selalu under estimate ke anak.
“Ada fase dimana kita harus percaya pada kemampuan anak kita, karena ada kurikulum Allah yang akan menuntun mereka menjalankan misi di dunia, dan anak-anak akan mampu menjalankannya, maka kuatkan anak-anak kita dengan support dan do’a,” pungkasnya. [asr]