BANYUMASMEDIA.COM – Warga Desa Baseh, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, bersama sejumlah aktivis lingkungan menggelar aksi damai menolak aktivitas tambang batu granodiorit PT Dinar Batu Agung (DBA), Selasa (9/12).
Unjuk rasa dimulai sekitar pukul 11.30 WIB di depan Gedung DPRD Banyumas. Massa membawa berbagai spanduk bernada penolakan, antara lain “Baseh Tolak Tambang”, “Tambang Baseh Merusak Alam”, dan “Kami Diintimidasi dan Dikriminalisasi”. Mereka menuntut agar penambangan batu granit di Bukit Jenar dihentikan secara total.
Koordinator aksi, Budi Trianto, menyampaikan bahwa operasi tambang yang sudah berlangsung sekitar empat tahun telah menimbulkan dampak serius bagi warga. Selain merusak lingkungan, lokasi tambang dinilai membahayakan permukiman yang berada tepat di bawah lereng bukit.
“Aksi ini kami lakukan agar tambang ditutup sepenuhnya. Dampaknya sudah jelas merugikan dan potensi bahayanya sangat besar,” ujar Budi.
Warga juga menyoroti adanya tekanan sosial yang mereka sebut sebagai bentuk intimidasi terkait aktivitas penambangan. Mereka meminta DPRD Banyumas bersikap tegas dengan mengeluarkan rekomendasi penghentian tambang, serta mendesak dinas terkait mencabut izin dan menutup seluruh kegiatan pertambangan di lokasi tersebut.











