Fauna

Burung Gereja: Ahli Bertahan di Tengah Kota

×

Burung Gereja: Ahli Bertahan di Tengah Kota

Sebarkan artikel ini

BANYUMASMEDIA.COM – Di sela klakson, debu jalanan, dan gedung yang terus tumbuh ke atas, ada makhluk kecil yang nyaris tak pernah kita perhitungkan: burung gereja. Ia hinggap di kabel listrik, melompat di trotoar, memunguti remah makanan, lalu terbang rendah—seolah kota ini memang diciptakan untuknya.

Burung gereja (Passer montanus) dikenal sebagai salah satu burung paling adaptif di dunia. Berbagai penelitian ekologi perkotaan menunjukkan, spesies ini mampu bertahan di lingkungan dengan tingkat polusi tinggi, kebisingan konstan, dan perubahan lanskap yang cepat—kondisi yang justru memukul banyak satwa lain.

Di kota, burung gereja belajar cepat. Mereka mengubah pola makan, dari biji-bijian alami menjadi sisa pangan manusia. Mereka juga menyesuaikan perilaku bersarang: ventilasi rumah, celah bangunan, bahkan lampu lalu lintas bisa menjadi “rumah” pengganti pohon yang hilang. Studi di beberapa kota Asia dan Eropa mencatat, burung gereja kota memiliki tingkat toleransi stres yang lebih tinggi dibanding populasi pedesaan.

Yang lebih menarik, riset evolusi menunjukkan perubahan perilaku dan fisiologis burung gereja berlangsung relatif cepat. Ukuran tubuh, cara berkomunikasi, hingga respons terhadap suara bising ikut menyesuaikan. Di tengah beton dan aspal, evolusi tak berhenti—ia justru dipercepat.

Namun, keberhasilan ini bukan tanpa catatan. Di beberapa kota besar dunia, populasi burung gereja justru menurun akibat minimnya ruang hijau, berkurangnya sumber pakan alami, dan arsitektur modern yang “terlalu rapat” untuk tempat bersarang. Kota yang ramah manusia belum tentu ramah burung. [asr]

BACA JUGA  Endemik yang Epik: Maleo dan Telur Besar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *