BANYUMASMEDIA.COM – Palestina hari ini bukan sekadar berita di layar televisi. Ia adalah luka umat yang tak kunjung sembuh, jeritan manusia yang terusir dari rumahnya, dan tangisan anak-anak yang kehilangan masa depan. Sejak 1948, saat tragedi Nakbah menggusur ratusan ribu jiwa, hingga hari ini, penderitaan itu belum berakhir.
Lebih dari 60 ribu orang tewas, ratusan ribu lainnya terluka, dan jutaan warga Gaza hidup dalam blokade yang menyesakkan. Mereka terpenjara di tanah sendiri, dikepung lapar, sakit, dan ketakutan. Bahkan pemimpin dunia menyebutnya sebagai genosida paling keji abad ini.
Namun di balik itu, dunia juga bergerak. Kapal-kapal kemanusiaan mencoba menembus blokade, aktivis dari puluhan negara menyatukan suara, bahkan tokoh dan selebritas dunia ikut menyuarakan solidaritas. Pertanyaannya: bagaimana dengan kita, umat Islam?
Rasulullah ﷺ mengingatkan, “Orang-orang mukmin itu bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggota sakit, seluruh tubuh ikut merasakan sakit.” (HR. Muslim). Maka kepedulian pada Palestina bukan pilihan, melainkan kewajiban iman.
Ada setidaknya empat langkah yang bisa kita lakukan:
- Menguatkan Kedekatan Hati.
Kedekatan bukan soal jarak, tetapi kepedulian. Kita perlu memahami sejarah Palestina, mengikuti kabar terbaru, dan menyebarkan informasi yang benar agar kesadaran itu hidup dalam diri dan masyarakat. - Berjihad dengan Harta.
Jika tangan kita tak sampai ke Gaza, maka harta kita bisa. Donasi adalah bentuk nyata dukungan, penguat moral dan materi bagi saudara-saudara kita yang terzalimi. - Melemahkan Musuh dengan Boikot.
Banyak perusahaan global yang terang-terangan mendukung penjajahan Israel. Menghindari produk mereka adalah upaya melemahkan sumber kekuatan penjajah sekaligus bentuk keberpihakan kita. - Mengiringi dengan Doa.
Doa adalah senjata paling kuat seorang mukmin. Dengan doa, kita menitipkan Palestina pada Allah Yang Maha Kuasa, sambil berharap termasuk dalam barisan orang yang tidak tinggal diam.
Palestina menguji rasa kemanusiaan dan iman kita. Apakah kita hanya menjadi penonton, atau turut mengambil peran?
Allah berfirman: “Dialah yang mempersatukan hati mereka. Walaupun kamu menginfakkan semua yang ada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.” (QS. Al-Anfal: 63).
Hari ini, doa kita harus lebih tulus, harta kita harus lebih bermanfaat, dan hati kita harus lebih dekat dengan Palestina. Karena mereka tidak berjuang sendirian. Mereka adalah kita, dan kita adalah mereka.
(Sumber: Khutbah Jumat Ikadi DIY, Ustadz Evan Setiawan Parusa)











