LiputanRagam

Menulis Jurnal Kebaikan: Merawat Nurani, Merayakan Sisi Baik Manusia

×

Menulis Jurnal Kebaikan: Merawat Nurani, Merayakan Sisi Baik Manusia

Sebarkan artikel ini

BANYUMASMEDIA.COM – Di dunia yang ramai oleh berita buruk, komentar sinis, dan kesibukan yang membuat kita sering lupa bersyukur, ada satu aktivitas kecil yang diam-diam bisa menyelamatkan jiwa: menulis jurnal kebaikan.

Bukan jurnal prestasi. Bukan juga catatan keuangan. Melainkan jurnal yang mencatat kebaikan-kebaikan kecil yang kita lakukan, dan—yang sering kali lebih sulit kita sadari, kebaikan yang kita terima dari orang lain.

Apa Itu Jurnal Kebaikan?

Jurnal kebaikan, atau kindness log, adalah catatan harian atau mingguan tentang hal-hal baik. Isinya bisa sesederhana:

  • Menuliskan bahwa hari ini kita menyapa tukang parkir dengan senyum tulus,
  • Mencatat bahwa seseorang membukakan pintu dengan ramah,
  • Atau mengingat kembali obrolan singkat yang membuat hati hangat.

Tak perlu panjang. Tak harus puitis. Yang penting: sadar dan jujur.

Kenapa Perlu Menulis Jurnal Kebaikan?

Karena nurani, seperti taman, perlu dirawat. Berikut ini beberapa manfaatnya:

  1. Melatih kepekaan hati.
    Kita jadi lebih awas terhadap hal-hal baik, sekecil apa pun. Lambat laun, dunia jadi terasa lebih hangat.
  2. Meningkatkan rasa syukur.
    Menyadari bahwa kita sering dibantu, diperhatikan, dan tidak sendirian.
  3. Menguatkan identitas diri sebagai orang baik.
    Kita mungkin ragu mengklaim diri sebagai orang saleh, tapi jurnal ini membantu kita percaya bahwa kita sedang berproses.
  4. Mengurangi stres dan rasa negatif.
    Penelitian psikologi positif menunjukkan bahwa menulis jurnal kebaikan secara rutin bisa memperbaiki suasana hati dan tidur lebih nyenyak.
  5. Mendorong untuk terus berbuat baik.
    Karena kebaikan ternyata menular, bahkan lewat tulisan untuk diri sendiri.

Bagaimana Cara Memulainya?

Tak perlu aplikasi canggih. Mulailah dengan cara sederhana:

  • Gunakan buku catatan kecil atau aplikasi catatan di ponsel.
  • Tulis 2 hal saja setiap hari:
    1. Kebaikan yang kamu lakukan hari ini (kecil atau besar),
    2. Kebaikan yang kamu terima dari orang lain.
  • Waktu terbaik: malam hari, sebelum tidur. Momen evaluasi sekaligus penutup hari yang menenangkan.
  • Jika sulit mengingat, tarik ke satu minggu ke belakang. Tak masalah. Yang penting: ditulis.
BACA JUGA  Rekening Warga Diblokir karena Nganggur, Negara Terlalu Serius Menyimak Tabungan Orang

Bonus: Bisa Ditularkan ke Keluarga

Jurnal kebaikan juga bisa jadi kebiasaan keluarga. Dibacakan tiap akhir pekan, misalnya. Anak-anak akan belajar bahwa menjadi orang baik bukan harus spektakuler, cukup dengan membagi makanan, mendengarkan teman, atau menyimpan emosi dengan sabar.

Akhirnya, dunia ini tetap penuh tantangan. Tapi jika kita punya catatan kecil yang mengingatkan bahwa masih ada, dan selalu ada kebaikan di dalam dan di sekitar kita, bukankah itu pelipur lara yang sangat manusiawi?

Selamat menulis. Selamat merawat nurani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *