BANYUMASMEDIA.COM – Jika kamu datang ke Banyumas, jangan buru-buru pulang sebelum mencicipi jajanan tradisional yang satu ini. Di balik gemerlap Purwokerto dan hiruk-pikuk alun-alun yang selalu ramai, ada cita rasa lokal yang terus dijaga para perajin: Jenang Jaket dan Lanting. Dua jajanan ini mungkin belum sepopuler gethuk goreng atau tempe mendoan, tetapi keduanya tengah mencuri perhatian pecinta kuliner tradisional.
Jenang Jaket, singkatan dari Jenang Asli Ketan merupakan jenang khas Banyumas yang dibuat dari tepung ketan, santan, dan gula merah. Proses pengolahannya dilakukan dengan sabar hingga menghasilkan tekstur kenyal dan rasa manis legit khas jenang Jawa. Sentra pembuatannya berada di wilayah Mersi, Purwokerto Timur, dan masih dikerjakan secara tradisional dengan pengadukan manual di atas tungku besar. Menurut beberapa perajin, produksi jenang ini sempat menurun saat pandemi, namun kini mulai kembali meningkat seiring dengan bertambahnya minat wisatawan terhadap kuliner khas daerah.
Sementara itu, Lanting menawarkan sensasi berbeda. Jajanan berbentuk lingkaran kecil ini terbuat dari singkong yang diparut, dibumbui, lalu digoreng hingga renyah. Dulu, lanting hanya memiliki rasa gurih asin, tapi kini banyak dijumpai variasi rasa modern seperti keju, balado, dan pedas manis. Tak heran bila lanting kini menjadi oleh-oleh favorit bagi pengunjung yang ingin membawa pulang cita rasa Banyumas dalam bentuk camilan ringan.
Kedua jajanan ini menunjukkan bahwa kuliner Banyumas bukan hanya tentang makanan besar, tetapi juga soal kreativitas dalam mempertahankan tradisi. Meski sederhana, keduanya menjadi simbol ketekunan para pelaku UMKM lokal yang berupaya menyesuaikan selera zaman tanpa kehilangan akar budaya.
Bagi wisatawan, Jenang Jaket dan Lanting bisa menjadi pintu masuk untuk mengenal lebih dalam kekayaan rasa Banyumas. Dan bagi warga lokal, keduanya adalah pengingat bahwa kekayaan kuliner sering kali tersembunyi di balik kesederhanaan pasar-pasar tradisional. [asr]











