BANYUMASMEDIA.COM – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menyelenggarakan kegiatan Uji Keterbacaan Buku Bacaan Anak-anak Berbasis Naskah Kuno Seri Diponegoro, Rabu (5/11/2025).
Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas, Suharyanto, menjelaskan kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan 200 tahun Perang Jawa yang sebelumnya diawali dengan pameran pada Juli lalu. Kegiatan ini dilanjutkan melalui penerbitan dua jenis terbitan yakni buku anak bergambar dan buku komik.
Perpusnas, lanjutnya, pada tahun ini telah menerbitkan 25 judul, terdiri dari 13 judul buku anak dan 12 judul komik. Sedangkan pada tahun 2024, Perpusnas telah menerbitkan 60 judul buku setelah melalui proses uji keterbacaan.
“Uji keterbacaan tersebut melibatkan anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dengan pendampingan orang tua dan guru masing-masing. Dari hasil uji keterbatasan inilah, kami melakukan penilaian kembali sebelum buku disebarluaskan ke masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan buku hasil uji keterbacaan tersebut nantinya akan diterbitkan dalam dua bentuk yaitu terbitan digital dan terbitan tercetak.
“Terbitan digitalnya dapat diakses melalui platform iPusnas dan bisa dibaca dan diunduh oleh seluruh masyarakat secara gratis. Sedangkan buku dalam bentuk tercetak akan menjadi bagian dari program Perpusnas, dimana buku ini akan disebarluaskan ke Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan perpustakaan desa di seluruh Indonesia,” urainya.
Suharyanto juga menekankan bahwa program alih wahana naskah Nusantara merupakan kegiatan berkelanjutan yang bertujuan mengadaptasi naskah-naskah klasik menjadi bahan bacaan yang menarik bagi anak-anak.
“Melalui proses alih wahana, naskah-naskah berharga tersebut diubah ke dalam bentuk buku bacaan dan komik sehingga dapat dinikmati oleh anak-anak. Selain itu pada tahun ini, Perpusnas tidak hanya melakukan alih wahana terhadap naskah-naskah Nusantara tetapi juga terhadap karya sastra klasik Indonesia,” jelasnya.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Yeri Nurita, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya mendukung pengarusutamaan naskah kuno melalui langkah inovatif untuk menarik minat baca generasi muda dengan mengadaptasi Babad Diponegoro dan mengalihwahanakannya menjadi buku anak dan komik.
“Diharapkan Isi naskah kuno tersebut akan lebih mudah dipahami dan diterima masyarakat khususnya di kalangan anak muda dan anak-anak yang mungkin mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan konteks naskah kuno yang asli sehingga pada akhirnya, mereka lebih memahami dan menghargai nilai perjuangan Pangeran Diponegoro,” tuturnya.
Ia berharap agar para peserta yang hadir memberi masukan terhadap kelayakan dan efektivitas buku bacaan berbasis naskah kuno ini agar semakin sesuai dengan kebutuhan pembaca muda dan memberi dampak yang positif dalam meningkatkan literasi mereka.
Sementara itu, salah seorang peserta yang merupakan siswi kelas VI SDN Jembatan Besi 02 Petang, Kayla Rizky Natasya, mengungkapkan kesannya terhadap kegiatan tersebut
“Tadi sempat baca bukunya, bagus. Dengan warna yang jernih dan kalimat yang mudah dimengerti. Komiknya berceritanya tentang Pangeran Diponegoro. Dengan komik ini, saya bisa menambah ilmu pengetahuan lebih banyak lagi,” tuturnya.
Guru Kelas VI SD, SDN Jembatan Besi 02 Petang, Sopia Rini, yang turut mendampingi menyampaikan bahwa kegiatan uji keterbacaan ini menjadi pengalaman menarik bagi anak-anak.
“Tadi saya lihat bukunya cukup menarik. Berbentuk komik tapi dalamnya berisi cerita perjalanan hidup pahlawan Pangeran Diponegoro. Gambar-gambar di dalamnya, membuat anak tidak jenuh saat membacanya,” jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Kelompok Kerja Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas, Aditia Gunawan, serta Tim Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Herlina Astuti dan Mutiara yang memaparkan penjelasan teknis pelaksanaan uji keterbacaan.











