Kilas

Ajibarang Luncurkan Inovasi “Rasa Simpatik” untuk Tingkatkan Disiplin Aparat Desa

×

Ajibarang Luncurkan Inovasi “Rasa Simpatik” untuk Tingkatkan Disiplin Aparat Desa

Sebarkan artikel ini

BANYUMASMEDIA.COM – Pemerintah Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, meluncurkan inovasi Rasa Simpatik sebagai upaya menumbuhkan kesadaran disiplin aparat desa terhadap peraturan perundang-undangan sekaligus mendorong kepatuhan jam kerja.

Rasa Simpatik merupakan akronim dari Regulasi, Ajaran Agama, Sarpras (Faceprint–CCTV), Apel Bergilir, Sistem Informasi Manajemen Aparat Desa yang terintegrasi dan kolaboratif. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kedisiplinan aparat desa sehingga pelayanan publik dapat berjalan optimal.

Camat Ajibarang, Arif Ependi, menyambut baik hadirnya inovasi ini.

“Saya mengapresiasi adanya aksi perubahan Rasa Simpatik karena dapat menumbuhkan kesadaran kedisiplinan aparat desa, baik dalam menaati peraturan perundang-undangan maupun ketentuan jam kerja. Hal ini akan meningkatkan akuntabilitas organisasi, kinerja individu, serta kinerja pemerintahan desa, dan pada akhirnya bermuara pada optimalisasi pelayanan publik,” ujarnya.

Arif menambahkan, Rasa Simpatik menjadi instrumen pengendalian kerja yang lebih terukur.

“Melalui inovasi ini, kinerja aparat desa bisa terpantau harian, mingguan, hingga bulanan. Pelaporan bisa tepat waktu, realisasi anggaran maksimal, dan kegiatan terlaksana sesuai rencana. Dengan begitu, kesan bahwa aparat desa bekerja asal-asalan bisa dihapus,” jelasnya.

Inisiator program, Kasi Pemerintahan Desa Kecamatan Ajibarang, Isna Maulidah Rachmawati, menegaskan bahwa aparat desa merupakan ujung tombak pemerintahan sehingga kedisiplinan mereka sangat krusial.

“Masih ada tantangan seperti keterlambatan dalam melaksanakan tugas, kurangnya transparansi, dan lemahnya pengawasan. Karena itu, inovasi Rasa Simpatik hadir sebagai jawaban untuk meningkatkan disiplin dengan memanfaatkan teknologi,” katanya.

Isna menjelaskan, aplikasi Rasa Simpatik dilengkapi fitur absensi online dan catatan harian.

“Dengan absensi online, kehadiran dan keterlambatan bisa dipantau secara real-time. Ada pula menu catatan harian yang memungkinkan atasan memantau aktivitas aparat desa setiap saat,” terangnya.

Ia berharap, aplikasi yang sudah terintegrasi dalam Sistem Informasi Desa ini mampu membawa perubahan nyata.

BACA JUGA  Perpusnas Tutup Peringatan Perang Jawa dengan Teater Diponegoro

“Setelah aplikasi berjalan, kedisiplinan masuk kerja, target kinerja, hingga realisasi program bisa lebih terukur. Transparansi dan akuntabilitas juga akan meningkat,” pungkas Isna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *