BANYUMASMEDIA.COM – Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Semarang, melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Karangmangu, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berupa pelatihan publick speaking bagi kader kesehatan, Selasa (16/7/2024).
Acara yang dihadiri oleh kader kesehatan, unsur pemerintah desa setempat, bidan desa, dan petugas sanitarian dari Puskesmas Baturraden II mengambil tema “Pelatihan Teknik Public Speaking bagi Kader Kesehatan sebagai Agen dalam Upaya Pencegahan Stunting melalui Program WASH (Water, Sanitation, and Hygiene). Kegiatan ini juga melibatkan beberapa mahasiswa Prodi Sanitasi Program Diploma III dan Prodi Sanitasi Lingkungan Program Sarjana Terapan sebagai fasilitator kegiatan.
Kegiatan Pengabdian masyarakat merupakan salah satu bagian dari peran aktif yang dilaksanakan Perguruan Tinggi Kesehatan untuk mendukung program pemerintah dalam akselerasi penurunan stunting di Indonesia, khususnya di wilayah Banyumas, Jawa Tengah.
Pada pelatihan ini para kader kesehatan dibekali materi tentang pencegahan stunting dan teknik public speaking oleh dosen dari Jurusan Kesehatan Lingkungan, yaitu Nuryanto, SKM, MPH dan Bunga Nuur Primayu Utami, S.Pd, M.Pd. Metode pembelajaran dilakukan melalui diskusi, tanya jawab, dan praktik penyuluhan dengan tema pencegahan stunting.
Nuryanto, SKM, MPH, memaparkan bahwa prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir di Indonesia tidak menunjukkan perubahan signifikan.
“Masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia, membuat Pemerintah Indonesia merespon dengan mengeluarkan Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif,” terang Nuryanto, SKM, MPH.
Ia menambahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyediaan air, pembuangan tinja, dan cuci tangan pakai sabun berkontribusi secara tidak langsung terhadap penurunan stunting.
“Karena itu, pendekatan program WASH atau STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) sangat penting dalam upaya pencegahan stunting,” ungkap Nuryanto SKM, MPH.
Dikesempatan yang sama, Bunga Nuur Primayu Utami, S.Pd, M.Pd, menyampaikan tentang pentingnya teknik public speaking bagi kader kesehatan untuk mengedukasi masyarakat.
“Untuk mengajak, membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik. Public speaking sebagai seni komunikasi lisan berperan penting dalam tersampainya pesan, bisa berupa ajakan, mempengaruhi, mendidik, dan memberikan informasi. Melalui pelatihan ini, kami berharap kader kesehatan dapat menggunakan kemampuan public speaking sebagai modal dasar dalam memberikan penyuluhan terkait pencegahan stunting melalui program WASH,” tutur Bunga Nuur Primayu Utami, S.Pd, M.Pd.
Kepala Desa Karangmangu, Cucud Waluyo SH, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini.
“Kami berterima kasih kepada Poltekkes Kemenkes Semarang atas terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat ini. Diharapkan kader kesehatan sebagai agen perubahan dapat berkontribusi dalam akselerasi penurunan stunting dengan aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang program WASH,” ungkap Cucud Waluyo SH.
Sementara itu, Anita Kumala Dewi, S.Tr.Kes, tenaga sanitarian dari Puskesmas Baturraden II, berpesan kepada kader kesehatan Desa Karangmangu untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dan terus memberikan informasi serta mengingatkan masyarakat mengenai pencegahan penyakit berbasis lingkungan yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak melalui program WASH.
“Apa yang telah diperoleh hari ini, semoga bisa diaplikasikan oleh para kader kesehatan sebagai garda depan untuk mengajak masyarakat melaksanakan program WASH, yaitu penyediaan air yang memenuhi syarat, stop Buang Air Besar Sembarangan dan membiasakan Cuci Tangan Pakai Sabun,” terangnya. [Nuryanto]