BudayaKilas

Produk Pertanian Jateng Dilirik Luar Negeri, Pemprov Perkuat Dampingan

×

Produk Pertanian Jateng Dilirik Luar Negeri, Pemprov Perkuat Dampingan

Sebarkan artikel ini

BANYUMASMEDIA.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong peningkatan kualitas produk pertanian, agar mampu menembus pasar luar negeri. Terbukti, total ekspor produk pertanian (tumbuhan, ikan, dan hewan) serta UMKM dari Jateng pada kuartal III/2025, mencapai Rp18,2 triliun.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Defransisco Dasilva menyampaikan, produksi pertanian di Jawa Tengah sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, peluang ekspor produk pertanian ke luar daerah maupun luar negeri semakin besar.

Namun, potensi tersebut masih menghadapi tantangan terkait kuantitas, kualitas, dan kontinuitas produk.

“Maka itu harus dilakukan secara gabungan kelompok tani atau gapoktan, supaya skala usahanya besar. Sehingga, bisa memenuhi kapasitas yang diminta luar negeri,” tuturnya, pada Bimtek Akselerasi Ekspor Unggulan di Depo Adam Wiji, Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Sabtu (28/11/2025).

Adapun, pendampingan yang dilakukan pemerintah, di antaranya fasilitasi pascapanen berupa rumah kemas, cold storage, unit pengering dan bimtek good handling practices atau GHP.

Selain itu, adapula pendampingan pengolahan berupa mesin roasting, grinder kopi, dan bimtek standar mutu hingga label halal.

Frans, sapaannya, berharap dinas terkait, mulai dari Distanbun, Disperindag, Balai Karantina, hingga Bank Indonesia, dapat bersinergi mendampingi gapoktan yang berpotensi menjadi eksportir. Pendampingan tersebut diharapkan lebih terarah, guna meningkatkan perdagangan luar negeri.

Menurut catatannya, total gapoktan di Jateng mencapai 8.200 unit. Dari jumlah itu, 2.568 kelompok tani telah mendapatkan pendampingan Distanbun untuk mengembangkan produk pertanian.

“Jumlah tersebut masih sangat sedikit dibanding total petani kita yang mencapai 4 juta. Nah, bayangkan bila petani milenial juga ikut terjun dalam pertanian berorientasi ekspor,” imbuh Frans.

Berdasarkan catatan Balai Karantina Indonesia (Barantin) hingga November 2025, nilai ekspor produk pertanian dan UMKM dari Jawa Tengah telah mencapai Rp18,2 triliun.

BACA JUGA  PMR SDIT Harapan Bunda 2 Purwokerto Ikuti Jumbara Mula XXXI

Pada momen yang sama, dilakukan pelepasan ekspor produk pertanian, kelautan, dan kehutanan asal Jateng. Di antaranya, 320 kilogram sarang burung walet ke Tiongkok dengan nilai Rp4,7 miliar, ekspor ikan pari beku total 27 ton ke Belanda dengan nilai Rp902 juta, serta ekspor kerupuk udang seberat 17,8 ton ke Belanda.

Ada pula ekspor kapulaga dengan total 15 ton ke Tiongkok bernilai Rp1,4 miliar, ekspor biji kopi total 17 ton ke Uni Emirat Arab bernilai Rp1,4 miliar, serta ekspor plywood dengan total 58,5 meter kubik bernilai Rp466 juta. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *